1 Hari Akhir Menurut al-Qur'ãn. Hari Akhir atau Hari Kiamat menurut al-Qur'an dapat dibagi menjadi dua: a. Kiamat Sugrã (kecil) Kiamat Sugrã adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imrãn/3:185:
21Pertanyaan Tentang Iman Kepada Hari Akhir dan Jawaban Soal (Essay) Materi Iman Kepada Hari Akhir 8. Kapankah bumi beredar dan kapan pula hancur menurut ilmu alam? Jawaban: Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Setelah diam gas itu menjadi dingin, maka gas yang berat mengendap ke bawah, dan yang ringan berada di atas.
Saudaraku seislam -yang semoga selalu mendapatkan rahmat dan taufik Allah Ta’ala-. Di antara rukun iman yang wajib diimani oleh seorang muslim adalah beriman kepada hari Akhir. Disebut hari akhir karena tidak ada lagi hari sesudahnya. Setiap manusia akan menghadapi lima tahapan kehidupan yaitu mulai dari [1] sesuatu yang tidak ada, kemudian [2] berada dalam kandungan, kemudian [3] berada di alam dunia, kemudian [4] memasuki alam barzakh alam kubur dan terakhir [5] memasuki kehidupan akhirat. Dan hari akhir inilah tahapan akhir kehidupan manusia. Lihat Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, Ibnu Utsaimin, 352 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Aqidah Wasithiyah mengatakan bahwa bentuk keimanan kepada hari akhir adalah beriman mengenai perkara-perkara setelah kematian sebagaimana yang telah diberitakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Keimanan ini mencakup keimanan kepada cobaan pertanyaan di alam kubur, adzab dan nikmat kubur, hari berbangkit dan dikumpulkannya manusia di padang mahsyar, penimbangan amalan, pembukaan catatan amal, hisab perhitungan, Al Haudh telaga Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Shiroth jembatan, syafa’at, surga dan neraka. Lihat Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Yazid bin Abdil Qodir Jawas, 176 Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sebagian dari keimanan di atas. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Keimanan terhadap Hari Berbangkit Saudaraku, setelah sangkakala ditiup dengan tiupan pertama, maka semua yang berada di langit dan di bumi akan mati kecuali yang dikehendaki Allah. Lalu disusul dengan tiupan yang kedua, maka manusia akan segera bangkit untuk menunggu keputusannya masing-masing. Itulah hari berbangkit. Kebangkitan adalah kebenaran yang pasti, kebenaran yang ditunjukkan oleh Al-Kitab, As-Sunnah dan berdasarkan kesepakatan umat Islam. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,“Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari Kiamat”. QS. Al-Mu’minun [23] 15-16. Orang yang bertakwa yang mentauhidkan, mentaati Allah dan Rasul-Nya akan dikumpulkan sebagai tamu terhormat, sedangkan orang yang durhaga karena berbuat syirik dan maksiat akan digiring dalam keadaan kehausan seperti hewan ternak. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Ingatlah hari ketika Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai utusan terhormat dan Kami akan menggiring orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.” QS. Maryam [19] 85-86. Sufyan Ats Tsauri mengatakan mereka orang beriman akan datang dengan mengendarai unta betina –semoga Allah memudahkan kondisi kita kelak seperti ini-. Lihat Ma’arijul Qobul, II/186 dan Aysarut Tafasir, 741 Perhatikanlah kondisi manusia tatkala hari dikumpulkannya mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya,“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun menghadap Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang tidak berpakaian dan tidak disunat dikhitan”. HR. Bukhari & Muslim. Urusan pada hari itu sangat menyibukkan dan tidak mungkin satu sama lain saling memandang aurat yang lainnya. Aisyah radhiyallahu anha tatkala mendengar sabda Nabi ini, dia mengatakan,”Ya Rasulullah, apakah kami satu sama lain saling memandangi aurat?” Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan firman Allah Ta’ala yang artinya,”Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” QS. Abasa [80] 37 HR. Tirmidzi, hasan shohih. Lihat Ma’arijul Qobul II/185 Keimanan terhadap Adanya Hisab Perhitungan Hisab adalah diperlihatkannya amalan manusia oleh Allah Ta’ala. Hal ini adalah suatu yang pasti dan tidak boleh diingkari. Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya kepada Kamilah mereka kembali, kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka” QS. Al Ghasyiyah [88] 25-26. Bagaimana seorang mukmin dihisab? Allah akan bersendirian dengan seorang mukmin tanpa seorang pun yang melihatnya. Allah akan membuatnya mengakui dosa-dosanya dengan mengatakan kepadanya “Engkau telah melakukan demikian dan demikian … ” sehingga dia mengakui dan mengenal dosa-dosanya itu. Kemudian Allah katakan,”Aku tutup dosamu di dunia dan Aku mengampunimu hari ini.” Lalu bagaimana dengan orang-orang kafir? Orang-orang kafir, mereka tidak akan dihisab diperhitungkan sebagaimana orang yang ditimbang kebaikan dan kejelakannya karena kebaikan orang kafir tidak teranggap. Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, 383 Baca Juga Syarhus Sunnah Hisab Allah itu Begitu Cepat Sekadar Masa Tidur Qailulah Ingatlah! Setiap perbuatan dan tingkah laku kita hingga yang remeh sekalipun akan dicatat pada kitab amalan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada tertulis. Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun juga.” QS. Al Kahfi [18] 49. Kitab tersebut akan memuat amalan kebaikan dan kejelekan yang telah kita lakukan di dunia. Kitab tersebut akan diambil di sisi kanan dan kiri. Maka sungguh beruntung orang mukmin yang mendapat kitab tersebut dengan tangan kanannya dan dia akan sangat berbahagia. Dan sangat merugilah orang kafir yang mendapatkan catatan amalnya dengan tangan kirinya dan dia akan celaka. Setiap orang bersama dengan amalan dan kitab amalannya akan ditimbang di suatu mizan timbangan yang memiliki dua daun timbangan. “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikannya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.” QS. Al Qari’ah [101] 6-9 Keimanan terhadap Surga dan Neraka Sebelum memasuki surga atau neraka, manusia akan melewati Shiroth yaitu jembatan yang direntangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati ummat manusia. Orang beriman akan berjalan melalui shiroth sesuai dengan amalan mereka sedangkan orang kafir langsung masuk dalam neraka tanpa melewati shiroth. Di antara mereka ada yang berjalan sekejap mata, ada yang secepat kilat, ada yang secepat hembusan angin, ada pula yang berjalan secepat kuda, ada pula yang berjalan seperti penunggang unta, ada yang dengan berlari, ada yang dengan berjalan santai, ada yang dengan merangkak, dan ada pula yang jatuh dalam neraka, na’udzu billah. Berjalan di shiroth tersebut bukanlah ikhtiyar usaha manusia. Seandainya hal itu merupakan usaha mereka, tentu mereka akan berjalan melewati shiroth dengan cepat. Akan tetapi mereka hanya bisa melewatinya tergantung dari amalannya di dunia. Barangsiapa yang bersegera melakukan amalan sesuai dengan petunjuk Rasul, maka dia akan semakin cepat dalam melewati shiroth. Sebaliknya barangsiapa yang semakin lambat dalam melakukan amalan, maka dia akan semakin lambat pula dalam melewati shiroth. Ingatlah al jaza’ min jinsil amal’ Balasan itu tergantung dari amal perbuatan! Lihat Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, 386-387 Barangsiapa yang selamat melewati shiroth ini maka dia akan masuk surga. Dan yang pertama kali meminta dibukakan pintu surga adalah Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan tidak ada yang masuk ke surga sebelum beliau shallallahu alaihi wa sallam HR. Muslim. Dan umat yang pertama kali akan memasuki surga adalah umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Lalu apakah surga dan neraka saat ini sudah ada? Menurut aqidah yang benar, surga dan neraka saat ini sudah ada sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya,”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” QS. Ali Imran [3] 133 dan firman Allah Ta’ala yang artinya,”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk orang-orang yang kafir.” QS. Ali Imran [3] 131 Baca Juga Aku Ingin Meraih Syafa’at di Hari Akhir Nanti Lihatlah bagaimana indahnya surga yang tidak bisa dibayangkan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,”Surga itu disediakan bagi orang-orang sholih, kenikmatan di dalamnya tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pula pernah terlintas dalam hati. Maka bacalah jika kalian menghendaki firman Allah Ta’ala yang artinya,”Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” QS. As Sajdah [32] 17 HR. Bukhari & Muslim Dan lihatlah dahsyatnya neraka sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam sabdakan,”Panas api kalian di dunia hanya 1/70 bagian dari panas api jahannam.” HR. Bukhari. Subhanallah!! Berarti sangat dahsyat sekali siksaan di dalamnya. Saudaraku, ingatlah akan hari di mana kita akan dikembalikan kepada Dzat yang telah menciptakan kita, hari di mana semua perbuatan kita akan dihisab. Maka renungkanlah perkataan sahabat Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu, ”Sesungguhnya hari ini adalah hari beramal dan bukanlah hari hisab perhitungan, sedangkan besok di akhirat, pen adalah hari hisab perhitungan dan bukanlah hari beramal lagi.” HR. Bukhari secara mu’allaq, Ma’arijul Qobul II/106 Ya Allah, kami meminta kepada Engkau surga dan amalan yang akan mengantarkan kami kepadanya. Dan kami berlindung kepada Engkau Ya Allah dari neraka dan amalan yang akan mengantarkan kami kepadanya. Dan kami memohon kepada-Mu agar menjadikan setiap apa yang Engkau takdirkan bagi kami adalah baik. Amin Ya Mujibbad Da’awat. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shollallahu ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam. Baca Juga Aku Ingin Meraih Syafa’at di Hari Akhir Nanti 1 Hari Akhirat = 1000 Tahun di Dunia *** Penulis Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
Imankepada hari akhir merupakan iman yang ke lima pada rukun iman, diantaranya: 1. Iman Kepada Allah SWT 2. Iman Kepada Malaikat Allah SWT 3. Iman Kepada Kitab Allah SWT 4. Iman Kepada Rasul Allah SWT 5. Iman Kepada Hari Akhir 6. Iman Kepada Qodo dan Qodar Allah SWT yang baik dan jelek. Guru menerangkan tentang iman kepada hari akhir kepada siswa.
Hallodydys kakak bantu jawab ya :) Jawaban yang sesuai dari pertanyaan diatas adalah : B. Khauf Iman pada hari akhir termasuk kedalam 6 rukun iman, imam kepada hari akhir dapat menimbulkan sikap raja' yaitu sikap seseorang beriman kepada hari akhir yang selalu giat beribadah kepada Allah mengharapkan ridha Allah dan berkeinginan untuk masuk surga, dan menimbulkan sikap khauf yaitu sikap
- Iman kepada Hari Akhir termasuk salah satu materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, umat Islam wajib meyakini dan mempercayai bahwa hari akhir atau hari kiamat itu nyata adanya dan pasti akan datang. Ada masanya kelak semua manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hajj ayat 7 yang artinya"Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." QS. al-Hajj/22 7.Meski demikian tidak ada seorang pun yang tahu kapan Hari Akhir itu akan tiba. Namun, Allah SWT memberitahukan tanda-tanda Hari Kiamat akan datang dan makin dekat melalui firman-firman-Nya dalam al-Qur’an. Berikut ini tanda-tanda akan tibanya Hari Akhir seperti dikutip e-Modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 6 SD yang diterbitkan Kemdikbud Banyak para ulama Muslim yang wafat. Ilmu agama dianggap tidak penting. Maksiat semakin terang-terangan dan kejahatan di muka bumi makin merajalela. Banyak laki-laki yang perilakunya menyerupai perempuan, atau sebaliknya perempuan berperilaku seperti laki-laki. Banyak peperangan dan kerusuhan di muka bumi ini. Minuman keras dan barang terlarang seperti narkoba bebas beredar, sehingga menimbulkan tindakan kriminalitas yang merajalela. Munculnya orang-orang yang mengaku sebagai nabi/rasul. Selain diajarkan tentang tanda-tanda hari akhir, melalui materi ini, siswa juga akan diberitahukan tentang Hari Akhir, antara lain apa itu Hari Kiamat, makna Hari Akhir, macam-macam Hari Akhir, dan hikmah mempercayai Hari Soal Latihan PAI “Iman Kepada Hari Akhir” & Pembahasannya Berikut ini contoh soal PAI dengan materi "Iman kepada Hari Akhir" yang disertai kunci jawabannya seperti dikutip dari Bank Soal Kemdikbud1. Hari dikumpulkanya manusia setelah dibangkitkan dari alam kubur di sebuah padang yang sangat luas adalah pengertian dari....A. Yaumul MahsyarB. Yaumul MizanC. Yaumul Ba’asD. Yaumul Jaza’Jawaban A2. Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur maka akan di timbang segala amalnya selama hidup di dunia. Hari di timbangnya segala amal manusia disebut....A. Yaumul Ba’asB. Yaumul Jaza’C. Yaumul MahsyarD. Yaumul MizanJawaban D3. Berikut yang termasuk tanda-tanda akan datangnya hari kiamat adalah....A. Jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuanB. Banyak Ulama ahli ilmu meninggal duniaC. Jumlah orang beriman semakin banyakD. Sering terjadi hujanJawaban B4. Yang mengetahui kapan datang hari kiamat adalah....A. Nabi MuhammadB. Semua jawaban benarC. Malaikat jibrilD. Allah SWTJawaban D5. Sebelum kita mati untuk mempersiapkan bekal hidup di alam akhirat, hal yang perlu kita siapkan selama hidup di dunia adalah....A. Bermalas-malasan sajaB. Lebih semangat bekerjaC. Memperbanyak harta bendaD. Memperbanyak ibadah kepada Allah Jawaban DBaca juga Contoh Soal & Pembahasan Materi "Mengenal Rasul-Rasul Allah SWT" Soal "Sejarah Islam di Nusantara" PAI Kelas 9 & Pembahasannya Apa Saja yang Termasuk Iman kepada Hari Akhir dan Hikmahnya? - Pendidikan Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom
1 Hari Akhir Menurut aI-Qur'an. Hari Akhir atau Hari Kiamat menurut al-Qur'an dapat dibagi menjadi dua: a. Kiamat Sugra (kecil) Kiamat Sugra adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt. dalam Q.S.Ali lmrãn/3:185: Memahami makna beriman kepada hari akhir.Pertanyaan Apa maksud beriman kepada hari akhir? Teks Jawaban semoga Allah memberikan taufik ketaatan kepada-Nya bahwa maksud beriman kepada hari akhir adalah Keyakinan kuat akan datang dan terjadinya semua apa yang dikabarkan Allah dan Rasul-Nya sallallahu alaihi wa sallam tentang hal itu apa yang terjadi setelah kematian. Termasuk hal itu adalah beriman dengan tanda-tanda hari kiamat yang ada sebelumnya. Beriman dengan kematian dan yang mengiringinya dari kondisi sakaratul maut dan setelahnya dari fitnah, siksa dan kenikatan kubur. Tiupan sangkakala, kebangkitan, kondisi genting pada hari kiamat, perincian dikumpulkan orang-orang, perhitungan, surga dan kenikmatan yang tertinggi adalah melihat wajah Allah Azza Wajalla. Dan neraka serta siksaannya yang terberat adalah ditutupi dari melihat Tuhannya Azza Wajalla. Dan mengamalkan isi dari keyakinan ini. Kalau keimanan ini telah tereaslisasikan di hati seorang hamba, maka akan berbuah yang sangat agung nan mulia diantaranya adalah Pertama keinginan melakukan ketaatan dan sangat menjaganya mengharapkan pahala di hari itu. Kedua takut melakukan kemaksiatan dan rela dengannya karena takut akan siksaan hari itu. Ketiga hiburan bagi orang mukmin dari kenikmatan dunia yang tidak didapatkan, karena mengharapkan kenikmatan akhirat dan pahalanya. Kita memohon kepada Allah yang Maha Agung, agar kita diberi kenikmatan iman yang jujur dan keyakinan yang kokoh amin. Silahkan melihat A’lamus Sunnah Mansyurah, hal. 110 dan Syarkh Usul Tsalatsah karangan Syekh Ibnu Utsaimin, hal. 98-103. 3wsCJ.