TariSebagai Upacara Radap Rahayu Merupakan tari semi klasik Banjar yang sering dalam menyambut tamu agung dan ditarikan dalam upacara perkawinan, para penarin
Tarian yang berfungsi sebagai tari upacara adalah tarian yang bertujuan untuk ritualisme tanpa mengindahkan keindahan dan materi duniawi. Tari yang dilihat pada upacara keagamaan atau kemasyarakatan dikategorikan sebagai tari yang berfungsi sebagai tari upacara. Satu hal yang terpenting adalah tercapainya atau tersampaikannya keinginan mereka terhadap Tuhan mereka. Macam-macam tari upacara adat diantaranya yaitu tari upacara ritual dan tari pada kegiatan masyarakat yang bersifat sakral a. Tari Upacara Ritual Upacara Keagamaan Contoh tari upacara ritual yaitu Tari Sang Hyang Jaran Di provinsi Bali masih terdapat Tari Sang Hyang Jaran yang hingga kini masih dilakukan sebagai tari upacara untuk mengusir roh jahat. Penari meliukliukkan tubuhnya dan bergerak seperti menunggang kuda dengan menggunakan kuda yang terbuat dari bambu. Kemudian, penari bergulingan di atas bara api, tetapi tubuhnya tidak terbakar. Gerakan tubuhnya bergerak bebas karena dalam keadaan tidak sadar. Gerakan ini dilakukan spontan mengikuti keinginan hati tanpa didasarkan kaidah seni, tetapi menunjukkan gerakan ritmis yang tak disadarinya. Jatilan Tarian lain yang merupakan salah satu peninggalan zaman prasejarah, yaitu Jatilan. Tari ini merupakan tarian dari daerah Borobudur yang sangat dekat dengan upacara ritual memanggil roh binatang totem sebagai bala keselamatan dari roh jahat. Ritual ini dianggap dapat menyucikan jiwa. Kadangkadang pemainnya melakukan adegan yang pada kehidupan nyata sangat mustahil dilakukan. Mereka tidak terluka ketika menginjak bara api, memakan pecahan kaca, memecahkan kelapa dengan kepala tanpa merasa sakit atau terluka. Hal tersebut dilakukan pada saat ndadi atau trance Bali kerawuhan, kesurupan, masuknya roh halus ke dalam tubuh sebagai perwujudan bahwa roh hadir’ dan menunjukkan kekuatannya kepada masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan karena mereka menari dengan gerakan spontan. Tari upacara yang berfungsi sebagai media sarana upacara ritual keagamaan dilakukan masyarakat melalui serangkaian upacara adat yang bertujuan melindungi masyarakat dari bencana, kejahatan, serta sebagai ungkapan permohonan agar maksud dan keinginannya terkabul. Pada zaman primitif sebelum masuknya agama ke Indonesia, tari menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan spiritualisme masyarakat Indonesia. Tari Upacara Ritual dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu 1 Tari Upacara Ritual yang Bersifat Sakral Tarian jenis ini merupakan tarian suci dan keramat sakral. Salah satu contoh tari upacara ritual yang bersifat sakral adalah Tari Ngalage. Seperti pada upacara perayaan panen padi di Jawa barat, Tari Ngalage merupakan tarian sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada Dewi Padi Pohaci Sang Hyang Sri. Dalam upacara tersebut, setumpuk padi diarak ke balai desa. Iring iringan tadi didahului penari pembawa umbulumbul warnawarni. Iringan yang terdepan adalah umbulumbul terutama menggunakan warna merah putih sebagai lambang dua sisi sifat yang berlawanan, yaitu baik buruk, susah senang, dan dunia akhirat. Iring-iringan tersebut terdiri atas para pemikul padi dari bambu yang dibuat sedemikian rupa sehingga akan menimbulkan suara yang makin lama makin ramai dan membuat semangat iringiringan karena umumnya jarak ke balai desa lumayan jauh. Di belakang barisan pemikul padi tersebut, ada lagi rombongan yang membawa alat-alat pertanian dan pembawa angklung serta alat tabuh dogdog lojor. Kemudian, angklung serta dogdog lojor itu dibunyikan pada tempat-tempat tertentu di sepanjang perjalanan mereka. Setelah tiba di balai desa, barulah mereka mempertunjukkan kemahiran menari sambil memainkan empat buah dogdog dan sembilan buah angklung. Tari Rokatenda dari Flores juga menunjukkan ekspresi ungkapan rasa syukur karena hasil panen yang melimpah ruah. Tari ini dibawakan oleh penari mudamudi daerah Ende, Flores, dan Nusa Tenggara Timur. Tari Mon dari Irian Jaya juga merupakan tari upacara ritual yang bersifat sakral. Tarian tersebut dibawakan oleh penari wanita yang duduk melingkari pohon tempat arwah. Mereka dilingkari oleh para penari pria dengan posisi berdiri. Tarian ini merupakan tarian pemujaan terhadap arwah nenek moyang. Contoh Tari Upacara Ritual yang Bersifat Sakral yaitu Tari Ngalage, Tari Rokatenda, dan Tari Mon. 2 Tari Upacara Ritual yang Bersifat Magis Tarian ini berhubungan dengan hal-hal gaib magis. Salah satu contoh tarian upacara yang bersifat magis adalah Tari Sang Hyang Jaran dari Bali. Tarian ini sebagai ungkapan permohonan keselamatan, yang mengandung unsur magis dengan menginjakinjak bara api, membawa simbol kuda dibuat dari jerami, dan penari bergerak kerawuhan/trance. Dipercaya kekuatan magis menjadi faktor penguat hubungan komunikasi dengan sang Dewa. Tari Sang Hyang adalah tari upacara keagamaan sebagai cara manusia membentengi dirinya dan menolak bahaya dari alam atau faktor lain. Pembawaan penari tidak sadarkan diri memang menjadi dominan dalam tari sejenis. Dalam keadaan trance, penari mempunyai kekuatan dan kemahiran di luar kemampuan manusia pada umumnya. Kesempatan inilah yang digunakan untuk meminta sesuatu kepada Sang Hyang sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat Bali. Contoh tarian lainnya yaitu Tari Warung Kelumbut dari Sumba Timur. Tari ini merupakan perwujudan kepercayaan kepada binatang totem oleh masyarakat setempat. Masyarakat Kecamatan Merabu menarikan tarian ritual magis ini dengan meniru binatang totemnya. Masyarakat percaya bahwa manusia dan binatang dapat hidup berdampingan sehingga ada persatuan yang bersifat mistis yang dapat menjaga satu sama lain, tidak saling merusak dan mengganggu. Jika terjadi persatuan mistis, manusia akan kerasukan atau tak sadar diri. Tari Sintren merupakan tarian bersifat magis yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Tari ini menampilkan seorang penari yang sekujur tubuhnya diikat tali, kemudian ditutup kurungan ayam yang ditutupi kain. Hanya dalam beberapa saat ketika kurungan ayam dibuka, penari tadi dapat melepaskan diri dari ikatan. Kemudian, ia menari dalam keadaan tidak sadarkan diri. Selama tarian berlangsung, penari akan terkulai lemas apabila penonton melempari uang logam ke arahnya. Tarian lain ini bersifat magis, tetapi bukan merupakan tarian upacara keagamaan. Tarian yang bersifat magis lain, misalnya Tari Kuda Kepang dan Tari Piring. Pada bagian tertentu dalam Tari Piring, penari menginjak piring menjadi pecahan kecil. Contoh Tari Upacara Ritual yang Bersifat Magis yaitu Tari Sang Hyang Jaran, Tari Warung Kelumbut, Tari Sintren. b. Tari Upacara pada Kegiatan Kemasyarakatan yang Bersifat Sakral Contoh tarian jenis ini, yaitu Tari ritual perkawinan adat Mentawai, Sumatra Barat. Tari Ngarot dari Cirebon, yaitu tarian yang diselenggarakan untuk mempertemukan pemuda dan pemudi di daerah dan antardaerah sebagai bentuk hubungan interaksi sosial yang mengandung unsur sakral. Upacara sebagai permohonan restu untuk membangun rumah yang diungkapkan dengan Tari Seru Kajo Noo Gawi oleh masyarakat Flores. Tari Kabokang dari Sumbawa sebagai bentuk menyambut kelahiran bayi. Tari Wolane dari Maluku menyambut kelahiran bayi. Tari Kanja, yaitu Tari Perang. Anehnya, tarian ini dipertunjukkan pada upacara Maulid Nabi Muhammad Saw dan menyambut pahlawan perang. Ciri-Ciri Tari yang Berfungsi Tarian Upacara Dari uraian tersebut, dapat ditemukan ciri-ciri tari yang berfungsi sebagai tarian upacara, yaitu sebagai berikut Dilakukan pada kegiatan ritual keagamaan yang bersifat sakral dan magis serta pada kegiatan kemasyarakatan yang bersifat sakral. Gerakannya sangat sederhana karena gerak merupakan ungkapan spontan sebagai ungkapan dalam menjembatani kehendak jiwa para penarinya. Gerakannya monoton dan banyak pengulangan. Perwujudan sajian tari waktu, aturan erat dengan tujuan penyelenggaraannya. Musik terdengar monoton. Menggunakan alat musik sederhana dan seadanya. Penyajiannya tidak menyentuh segi artistik. Inti dari gerak tari ini adalah terkabul atau tersampaikannya tujuan. Keberadaan jenis tari yang berfungsi sebagai tarian upacara sangat sulit untuk diikuti keberlangsungannya. Ada perbedaan yang menonjol dibanding antusiasme masyarakat wilayah barat Nusantara yang cenderung kurang peduli, sedikit menganggap tradisonal adalah ortodoks, sebagai pengaruh budaya kekinian yang metropolis. Namun, di wilayah timur Indonesia, tari tradisional masih lekat dalam kehidupan. Masyarakat menempatkan adat istiadat membaur dengan kebutuhan dan pola hidup mereka. Lambat laun, dalam kurun waktu yang lama menjadi sebuah tradisi yang memiliki nilai seni yang tinggi. Mari kita coba untuk menelaah tabel contoh tari upacara berikut. Tabel ini menunjukkan segala hal yang berkaitan dengan Tari Wor dari Papua. Sebenarnya banyak tarian yang termasuk ke dalam tari upacara yang kurang begitu memenuhi kaidah tari. Gerak pada tari upacara sangat bergantung kepada naluri untuk bergerak tanpa mengindahkan segi estetika sebuah karya seni tari. Kadang-kadang para penari dalam tarian upacara melakukan gerakan disertai keadaan tidak sadar trance. Hal tersebut terjadi karena ketika para penari mengungkapkan keinginan yang ditujukan untuk Yang Mahakuasa atau Yang Didewakan, atau Yang Tertinggi Penguasa Alam, ia bergerak dengan segenap rasa dengan satu tujuan agar permohonannya terkabul. Orang yang sedang menari pada upacara keagamaan merupakan perwujudan ungkapan seluruh daya hidupnya terhadap yang dianggap Tuhan, seperti pohon, patung, atau roh halus. Dengan paparan tersebut, kita telah menemukan satu kata bantu dalam menemukan dan mengingatkan kembali pemahaman tari, yaitu ekspresi. Ekspresi adalah ungkapan jiwa terdalam dalam wujud fisik sebuah ungkapan, bisa berbentuk gerak, coretan, senandung, dan lain-lain. Melalui serangkaian upacara adat pada zaman sebelum masuknya agama ke Indonesia, tari menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritualisme masyarakat Indonesia. Lambat laun, kesakralan tari upacara ini telah berkurang di beberapa daerah. Namun, di beberapa daerah lain, seperti Bali, meskipun sudah banyak tari upacara yang berubah fungsi, tari Bali tetap menjadi sebuah seni yang memiliki nilai spiritualisme karena tari melekat dalam kehidupan seharihari masyarakatnya. Tari lahir sebagian besar disebabkan kebutuhan akan adanya media dalam menyampaikan keinginan kepada sesuatu yang dianggap Tuhan oleh manusia. Salah satu cara berkomunikasi tertua dengan alam yang mengandung unsur tari adalah penyelenggaraan upacara keagamaan. Upacara tersebut dilakukan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari adat istiadat mereka. Perwujudan permohonan dan komunikasi adalah dengan membaca mantra diiringi gerakangerakan tubuh yang lahir secara spontan sebagai ungkapan kegembiraan atau rasa syukur, juga sebagai permohonan atas doa. Lambat laun, hal tersebut menjadi sebuah tradisi.
sebagaipelengkap proses upacara Tari ini ditampilakan pada saat sebelum memulai from ADALAH 5 at SMA Negeri 4 Bekasi
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan mandu memberi tera simpang plong jawaban nan banar! 1. Gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari jasmani di privat ulas disebut… a. seni musik c. seni teater b. seni sastra d. seni tari 2. Manah nan diekspresikan lewat raut tampang dan gerak disebut… a. wirama c. wiraga b. wirasa d. wirupa 3. Tari yang ditarikan secara berpasangan disebut… a. tari kelompok c. tari unik b. tari berpasangan d. tari srimpi 4. Untuk menunjukkan ke mana sebelah tukang tari bergerak digunakan…. a. arah hadap c. arah gerak b. desain bawah d. desain atas 5. Gerak patah-patah menyiku mempunyai kesan….. a. kuat dan kokoh b. feminim c. halus d. iringan dan lincah 6. Irama internal tari berfungsi….. a. pengusung tari b. memberi ekspresi gerak c. memberi ilusi gambaran suasana d. semua ter-hormat 7. Tari Gambyong adalah tari idiosinkratis nan semenjak berpunca……. a. Jawa Tengah c. Jawa Barat b. Jawa Timur d. Bali 8. Gerak tari yang enggak mengandung kekuatan/makna/maksud tertentu disebut gerak…. a. maknawi c. kalis b. badan d. imitasi 9. Seni tari ialah cagak kesenian nan penghayatannya menggunakan cingur…. a. penglihatan c. peraba b. temperamental d. pendengaran 10. Rancangan tari yang geraknya meniru perilaku hewan adalah tari…. a. pejuang c. pergaulan b. menguburkan padi d. merak 11. Tari yang mempunyai ciri idiosinkratis dominan pada mata adalah tari…. a. Bali c. Jawa Timuran b. Sunda d. Jawa Tengah 12. Tari Jajar adalah tari tunggal yang berasal berbunga…. a. Sumatara c. Jawa Barat b. Kalimantan d. Bali 13. Tari yang menggunakan gerak-gerak pencak silat, perang, bela diri / olah kanuragan n kepunyaan tema…. a. binatang c. kepahlawanan b. kegembiraan d. kesedihan 14. Sikap jari rapat tegak lurus, ibu jari ditekuk merapat telapak tangan disebut….. a. nyempurit c. nyekithing b. nagarangsang d. ngruji/ngrayung 15. Tari Mapeliang adalah tari nan berfungsi bak pelengkap seremoni…. a. kematian c. panen padi b. perang d. penyembuhan 16. Sikap ujung ibu ujung tangan berdapat ujung telunjuk membentuk bulatan dan jari-deriji lainnya melengkung mengajuk arah ujung tangan perdua disebut… a. nyempurit b. nyekithing c. nagarangsang d. ngruji/ngrayung 17. Berikut tersurat gerak kaki, kecuali…. a. kicat c. trecet b. lumaksono d. nagarangsang 18. Boyomangap termasuk ke kerumahtanggaan gerak….. a. tangan c. kaki b. pengarah d. mata 19. Gerak mata pada tari Bali disebut…. a. tribangga c. sledet b. ngeseh d. nuding 20. Ciri khas rancangan tubuh pada tari Bali adalah…. a. tribangga c. sledet b. ngeseh d. nuding 21. Ciri distingtif tari rapat, kecuali….. a. Gerak ubah memuati dan melengkapi b. Ada respon gerak antara kedua penari c. Ada ketepatan gerak menuju pergantian formasi d. Harus ditarikan oleh suami-suami dan perempuan 22. Garis yang cenderung menunggangi garis lengkung terkesan…. a. Gagah c. Leleh dan subtil b. Pasrah d. Kuat dan tegas 23. Berikut termasuk gerak merespon ialah…. a. Saling bergandengan b. Berganti-silih c. Berlawanan gerak d. Semua benar 24. Berikut terjadwal tari berpasangan, kecuali… a. Tari Oleg Tambulilingan Bali b. Tari Merak Mahakuasa c. Tari Karonsih d. Tari Golek Surung Dayung 25. Tari Gale-Gale berasal dari… a. Irian Jaya/Papua c. Sumatra b. Kalimantan d. Jawa barat 26. Berikut tari yang berfungsi misal komplemen upacara penuaian padi, yaitu…. a. Cakalele c. Gambyong b. Karonsih d. Seblang 27. Tari Gambyong berfungsi sebagai…. a. Perkawinan b. Penyambutan peziarah c. Kematian d. Panen padi 28. Bagi menunjukkan gerak sedih, penayub menunggangi gerak nan bervolume…. a. Besar c. mungil b. Sedang d. katai memojok 29. Penari bergerak ke depan, melingkar lewat menciptakan menjadikan gerak horisontal, artinya penayub menggunakan arah…. a. hadap c. hadap dan arah gerak b. gerak d. tidak ada yang bermoral 30. Berikut termasuk gerak maknawi, kecuali…. a. kebyok c. menghindar b. memukul d. menangkis 31. Berikut termaktub gerak salih yaitu….. a. Jiling c. ukel tangan b. Kebyak d. semua etis 32. Berikut jenis tari gerombolan, kecuali…. a. Tari Bedaya Semang b. Tari Bedaya Ketawang c. Tari Gambyong d. Tari Srimpi 33. Tari berpasangan yang bertema percintaan adalah….. a. Janger c. Karonsih b. Ketuk Tilu d. semua sopan 34. Tari kolompok nan terkenal di Aceh yaitu… a. Seudati c. Yipin b. Saman d. Rodat 35. Rangka tari pergaulan dari Jawa Barat yaitu…. a. Ketuk Tilu c. Merak b. Kukilo d. Srimpi 36. Ciling Kusudiarjo merupakan gembong penata tari…. a. klasik c. kreasi b. tradisional d. maju 37. Property yang digunakan intern tari tani adalah…. a. payung c. popi b. cangkul d. syamsir 38. Iringan tari yang berbunga dari Jawa yaitu…. a. Gamelan c. pop b. Talempong d. degung 39. Berikut nan bukan penata tari beradab, kecuali…. a. Deny Malik b. Guruh Soekarno Putra c. Kandang kuda Tulang d. Retno Maruti 40. Gerak melenggang tersurat gerak…… a. bodi c. tangan b. suku d. superior 41. Gerakan gemulai selalu tertumbuk pandangan pada tari wilayah….. a. Sunda c. Bali b. Jawa d. Sumatra 42. Disko yang ialah pengembangan tari Ketuk Tilu adalah tari…. a. Yapong c. Jaipong b. Saman d. Gambyong 43. Tari relasi dari Jawa Paruh yang berfungsi sebagai penyambutan tamu yaitu…. a. Ngremo c. Gambyong b. Srimpi d. Bedhaya 44. Tata rias dalam tari berfungsi bikin…. a. Menggambar tampang b. Memperjelas karakter penggagas c. Mempercantik bedaya d. Menghaluskan wajah 45. Tari Pakarena berasal bermula…. a. Jawa c. Bali b. Madura d. Sulawesi 46. Tari Larik yaitu tarian yang berasal dari…. a. Bali c. Aceh b. Jawa d. Maluku 47. Sendratari Ramayana dipentaskan di Candi…. a. Kalasan c. Prambanan b. Borobudur d. Jago 48. Tari Breakdance termasuk privat keberagaman tari…. a. klasik c. kreasi b. modern d. tradisi 49. Dansa nan masih resmi dan mempunyai nilai seni yang tinggi disebut tari… a. rakyat c. klasik b. kreasi d. modern 50. Gerakan tari yang mengutamakan keindahan disebut gerak…. a. imitatif c. estetis b. maknawi d. berbenda B. Jawablah pertanyaan di dasar ini dengan uraian yang jelas dan tepat! 1. Jelaskan apa nan di harapan dengan tari klasik! 2. Apakah yang dimaksud dengan gerak bersih? 3. Apakah yang dimaksud dengan penata tari? 4. Jelaskan barang apa yang dimaksud dengan tari tunggal? 5. Berikan 3 contoh tari tunggal dari Jawa Paruh! *****
Gerakdalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Propreti adalah alat-alat yang dibawa dan digunakan penari sebagai pelengkap sesuai tuntutan tari tersebut. Properti yang digunakan oleh penari putrid dan putra pada tari Melinting adalah kipas yang dipegang di kiri kanan tangan penari
Tari Tanggai – Di Negara Indonesia, tari yang berfungsi sebagai tari penyambutan cukup banyak sekali macamnya. Setiap daerah memilikinya, beberapa diantaranya ada yang mempunyai lebih dari satu tarian penyambut tamu. Di daerah Palembang, Sumatera Selatan. Ada tarian Tanggai sebagai salah satu tarian penyambutannya. Sebagai salah satu tarian penyambutan, Tanggai telah hadir menggambarkan keramahan dan juga rasa hormat masyarakat Palembang kepada para tamu. Di dalam prakteknya, Tari Tanggai ini umumnya dipertunjukkan dalam upacara pernikahan adat Palembang yang mewakili ungkapan selamat datang kepada tamu yang sudah memenuhi undangan. Dalam hal ini, tarian ini mempunyai banyak kesamaan dengan Tari Gending Sriwijaya yang juga adalah tari penyambutan khas daerah empek-empek ini. Perbedaanya terletak pada jumlah para penari Tanggai yang biasa dibawakan oleh 5 penari, sementara itu untuk Gending Sriwijaya dibawakan oleh 9 penari dnegan perlengkapan yang lebih lengkap. Yuk, simak langsung penjelasan dari tentang Tari Tanggai ini. Pengertian Tari TanggaiAsal Usul Dan Sejarah Tari TanggaiPakaian atau Kostum PenariProperti Tari TanggaiSetting PanggungRagam GerakanStruktur Penyajian GerakanPola LantaiIringan Lagu Dan MusikMakna TarianFungsi Tari TanggaiPenutup Tari tanggal merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari banyaknya kesenian tari di Indonesia, yaitu dari kota Palembang, Sumatera Selatan. Tarian ini umumnya dipentaskan untuk menyambut para tamu yang sudah hadir memenuhi para undangan. Tarian ini sendiri sudah menggambarkan keramahan dan juga rasa hormat para penduduk Palembang atas kedatangan sang tamu tersebut. Di dalam gerakan tarian ini telah mengandung sebuah makna tersembunyi yaitu ucapan selamat datang dari orang yang sudah mengadakan upacara kepada para tamu. Tarian ini merupakan hasil kombinasi antara seni musik tradisional dan juga gerakan yang lemah lembut dengan busana khas daerah. Sehingga dapat membuat para penarinya terlihat lebih cantik pada saat pementasan. Gerakan yang luwes dan juga kelentikan jemari para penari yang dapat menggambarkan betapa tulusnya tuan rumah dalam memberikan penghormatan kepada para tamunya. Keserasian dari lagu pengiring yang berjudul “enam bersaudara” ini dengan dikombinasikan gerakan gemulai para penari menggambarkan kehangatan kehidupan para masyarakat Palembang. Pemberian nama tari tanggai ini dapat disebabkan oleh para penari yang membawakan tarian ini semuanya memakai tanggai yang dipasangkan di delapan jari kecuali pada jari jempol. Tanggai sendiri merupakan benda yang terbuat dari perak atau kuningan yang selanjutnya dipasangkan pada ujung jari tangan. Keindahan dan juga kekuatan dari tari tanggai ini terletak pada tanggai atau kuku palsu yang dikenakan oleh para penarinya. Tarian tanggai ini mempunyai fungsi selain sebagai media hiburan dan juga penyambutan yaitu sebagai media pendidikan. Pada tarian ini banyak orang yang sedang melihatnya akan mengetahui keindahan budaya yang ada di daerah Palembang dan juga mempelajari bagaimana tarian ini dilakukan. Baca juga Tarian Jawa Tengah Asal Usul Dan Sejarah Tari Tanggai Sebenarnya tidak ada yang mengetahui ini secara persis, tentang kapan dan juga bagaimana sejarah Tari Tanggai ini bermula. Namun jika didasarkan pada sumbernya, asal usul tari tanggai ini bermula dari adanya ritual persembahan dari masyarakat Budha di daerah Sumatera Selatan terhadap Dewa Siwa. Jadi tidak heran lagi karena Palembang memang menjadi pusatnya kerajaan Budha terbesar pada masaitu, yaitu Kerajaan Sriwijaya di bawah kekuasaan Wangsa Syailendra. Dengan para pimpinannya tersebut raja-raja yang mayoritas manganut Agama Budha Mahayana. Apalagi dengan adanya pengaruh budaya Tionghoa yang terasa begitu kental dalam tariannya. Dapat menyebabrkan terjadinya akulturasi budaya antara masyarakat asli dengan pembawa agama Budha dari China, sehingga tarian ini hampir sama dnegan tarian yang ada di sana. Salah satu jenis tarian tradisional yang sudah tergolong tua ini awalnya lebih disakralkan dan juga disucikan, karena memang berfungsi untuk mengantarkan sesembahan ke dewa-dewi para penganut Budha tersebut. Sebab itu bentuknya berupa tari persembahan, maka tidak boleh sembarangan untuk ditarikan. Kelengkapan dari persembahan ini sudah termasuk sesajen yang isianya meliputi beraneka macam Bunga dan juga buah. Itulah sebabnya tarian tanggai ini lalu diajarkan secara turun-temurun, untuk dapat melaksanakan pemujaan dan juga persembahan tersebut. Sayangnya, sebuah aturan yang tidak memperbolehkan para penari untuk menari turun pada masa penjajahan Belanda. Ketertarikan mereka untuk dapat menarikannya muncul, karena hanya laki-laki saja yang telah diperbolehkan untuk membawakannya. Tarian ini mulai dibawakn bersama dengan properti berupa tanggai dan sekapur sirih kira-kira pada tahun 1920 silam. Namanya bahkan mempunyai sedikit perbedaan, yakni Tari Tanggai atau Tari Tepak. Tari Tanggai ini kembali diangkat sebagai salah satu tarian penyambutan oleh kerja sama antara Elly Rudi dan Anna Kumari, karena Palembang tidak memiliki tarian penyambutan tamu kehormatan Negara sejak masa itu. Sementara itu, penamaan dari tari tanggai ini sendiri berangkat dari aksesoris yang berupa kuku palsu atau tanggai yang dipasahkan di delapan jari kecuali dua ibu jari pada penarinya. Baca juga Tarian Maluku Pakaian atau Kostum Penari Salah taru poin yang dapat dipakai untuk membedakan kemiripan antara Tari Gending Swijata dengan Tari Tanggai yaitu pada busana atau kostum para penarinya. Penari Gending Sriwijaya ini berbusana baju aesan, mengenakan mahkota besar dengan warna emas, dengan ikatan selendang mantra pada bagian pinggang. Sementara itu untuk pakaian penari Tanggai meliputi bawahan yang berupa kain songket, dengan atasnnya yaitu dodot. Kendati demikian, ada 4 macam penataan busana atau kostum yang dikenakan dalam pertunjukan Tari Tanggai, antara lain sebagai berikut ini. 1. Aesan Dodot Aesan Dodot saat digunakan oleh para penari tanggai antara lain sebagai berikut ini a. Bunga urai b. Cempako gepeng d. Gelang kano f. Gelang sempuru g. Gelung malang h. Kalung kebo munggah i. Kemben songket j. Pending k. Selempamg l. Sewet songket m. Sumping n. Sundur o. Teratai 2. Aesan Pak Sangkong Aesan Pak Sangkong dalam pementasan tari tanggai antara lain sebagai berikut ini a. Baju kirung belutdru b. Bunga uarai c. Cempako d. Gelang e. Gelang gepeng f. Gelang sempuru g. Gelung malang h. Kalung kebo mungga i. Kelapo setandan j. Pak sangkong k. Selendang l. Sewet songket m. Sumping n. Sundur o. Suri / sisir p. Teratai Baca juga Tari Manuk Dadali 3. Aesan Gede Penampilan Aesan Gede untuk penari tari tanggai antara lain sebagai berikut ini Cempako Kalung kebo mungga Kasuhun Kecak bahu Kembang urai Kemben songket Galang gepeng Gelang kano Gelang malang Gelang sempuru Pending Selempang Sewet songket Sumoing Sundur Suri / sisir Teratai 4. Selendang Mantri Aesan Gandik Aesan Gandik tari tanggai antara lain sebagai berikut ini Gelang kano Gelang malang Gepeng sempuru Kalung kebo mungga Kembang sempuru Kembang songket Selendana Sewet somgket Sumping Sundur Suri / sisir Teratai Busana atau kostum tersebut di atas, digunakan sesuai dengan tema acaranya pada saat itu. Memerhatikan baik-baik situasi dan juga kondisi yang ada pada saat pementasan Tari Tanggai akan dilaksanakan. Misalnya, penari tidak boleh menggunakan Aesan Gede pada saat acara resepsi pernikahan, karena pengantinnya sudah menggunakan Aesan Gede. Maka dari itu penari pun mesti memakai Aesan Mantra, Pak Sangkong dan juga Dodot, dengan motif yang berupa Songket dalam tarian ini. Sehingga beberapa kombinasi paduan antara busana ini dan juga gerakan tariannya dapat menambah nilai estetika dalam tarian ini. Baca juga Tarian Reog Ponorogo Properti Tari Tanggai Pakaian atau busana yang dikenakan oleh para penari lalu akan dilengkapi dengan properti khas daerah Palembang, yaitu pending, dadat, kalung, sanggul malang, kembang urat atau ranai, tajuk cempoko, kembang goyang dan juga tanggai yang terpasang di kedelapan jemari tangan para penari tersebut. Perlengkapan yang ada pada penari Tanggai ini umumnya lebih sederhana, apabila dibandingkan dengan yang digunakan oleh penari Gending Sriwijaya. Sejumlah properti di antaranya ini cukup diutamakan dalam pertunjukannya, sampai wajib untuk digunakan. Penjelasan dari beberapa properti wajib tarian ini di antaranya sebagai berikut ini 1. Kain Songket Kain ini adalah sebuah kain tenunan tradisional yang sudah termasuk dalam golongan kain brokat dari masyarakat rumpun melayu, misalnya Brunei, Indonesia dan juga Malaysia. Namanya tradisional, tentu cara pembuatannya yaitu penenuan manual dengan tangan, yang dimana bahannya yaitu benang perak dan juga emas. Benang yang berbahan dasar logam metalik ini jelas akan dapat memberikan efek kilauan cemerlang dan tentunya mewah. Tidak hanya digunakan oleh penari tanggai, Kain Songket ini pun digunakan oleh masyarakat Melayu pada saat menghadiri acara-acara yang bersifat resmi. 2. Kalung Perhiasan yang biasa digunakan oleh penari tanggai ini umumnya terbuat dari bagan logam mulai, misalnya perak, platina atau bahkan sebuah emas. Kadangkan juga ada beberapa yang membuatnya dengan bahan berupa permata, intan atau dari serangkaian mutiaran yang sangat cantik. Dengan demikian, bahan pembuatan dari kalung ini juga semakin bervariasi sesuai dengan perkembangan zaman. Misalnya seperti hal nya dari bahan tembaga, keramik, besi, kerang, perunggu, rotan, sampai plastik. Bentuk umum dari kalung ini seperti rantai, kadang ada juga beberapa tambahan liontin atau bandul sebagai salah satu pemanisnya. 3. Kembang Goyang Penggunaan dari Kembang Goyang dalam bentul sanggul yaitu di kepala penari. Perhiasan ini akan dapat ikut bergerak-gerak pada saat penari membawakan tariannya, karena pegas di dalamnya. Bahan yang digunakan untuk membuatnya yaitu dari tembaga, kuningan, emas atau perak. Terkadang ada juga tambahan berupa batu permata agar semakin mewah. Selain itu juga, Kembang Goyang juga ada yang dikenakan sebagai pelengkap dari pakaian adat Bali, Pakaian Adat Jawa dan juga Pakaian Adat Sunda. 4. Kuku Palsu Tanggai Tanggai merupakan semacam hiasan kuku palsu yang berbentuk panjang meruncing yang kemudian dipasangkan pada ujung jari tangan. Benda yang biasanya terbuat dari bahan tembaga, kuningan atau perak inilah yang dapat menambah kesan identic pada jari-jemari seorang penari tersebut, sehinggai gemulai sekali gerakannya tampak lebih indah. Bahkan, keindahan dan juga kekuatan tari ini sebetulnya berasal dari tanggai atau kuku palsu yang digunakan oleh para penarinya. 5. Tepak Tepak tentu merupakan salah satu properti wajib yang harus dibawa oleh salah satu penari dalam tarian ini. Kendati demikian keberadaan dari properti ini dapat membuat Tari Tanggai ini sedikit sampai dengan tari Sekapur Sirih dari Jambi. Benda ini sendiri adalah kotak persegi panjang, yang diisi dengan hidangan misalnya daun sirih, tembakai, pinang, gambur dan tentunya kapur. Semuanya itu menjadi suguhan untuk para tamu yang akan pada pada masa lampau, karena itu memang sebagaimana kebiasaan dari masyarakatnya yang masih suka dengan mengunyah sirih atau nyirih. Sirih ini dapat menyimbolkan penghormatan kepada sang tamu, bahwa masyarakt Palembang siap menerimanya. Kapur sirih yang dibawakan oleh para penari ini sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu sirih jadi dan juga sirih tidak jadi. Sekarang, isiannya tersebut dibuat menjadi coklat, permen atau bahkan camilan lainnya. Bentuk dari beberapa properti tarian ini yang biasa disebutkan di atas sudah kian modern pada saat ini. Setting Panggung Perbedaan berikutnya antara tari Gending Sriwijaya dan juga Tari Tanggai ini dari aspek pengaturan panggung terletak juga pada jumlah penarinya. Pementasan dari Tari Ganding Sriwijaya ini dapat dibawakan oleh 9 penari, sedangkan untuk Tari Tanggai hanya dapat dilakukan oleh 5 penari saja. Kendati demikian pada umumnya dipentaskan oleh gadis-gadis remaja, akan tetapi untuk anak-anak di kota Palemabang pun juga dapat membawakannya sekarang ini. Walaupun memang pada masa sekarang ini Tari Tanggai secara dasarnya adalah tarian berkelompok, akan tetapi untuk pementasannya tetap perlu untuk melihat kondisi di tempatnya. Yang terpenting yaitu dari jumlah penari harus selalu ganjil. Baca juga Pakaian Adat Sumatera Selatan Ragam Gerakan Tarian Tanggai ini sudah sering kali dipentaskan dalam beragam acara adat di daerah Palembang selama ini. Keindahannya dapat diperoleh dari melihat gerakan gemulai pada busana daerah yang khas oleh penarinya. Bahkan pada setiap gerakannya ini mempunyai nama masing-masing yang berdasarkan pembagiannya, antara lain sebagai berikut ini 1. Nama-Nama Gerak a Gerak sembah, yang terbagi Sembah saat berdiri Sembah saat duduk b Gerak Borobudur dibagi dalam Borobudur ketika berdiri Borobudur ketika duduk c Gerak Kecubung, yang terdiri atas Kecubung dalam posisi berdiri kanan dan kiri Kecubung dalam posisi duduk kanan dan kiri d Gerak Tabor atau Tabur dalam duduk kanan dan kiri. e Gerakan Siguntang Mahameru, dalam posisi duduk kanan dan kiri. f Gerakan Mendengar, yang dibagi atas Mendengar posisi berdiri kiri dan kanan Mendengar posisi duduk kiri dan kanan g Gerak Tutur Sabda, yang hanya menampilkan satu gerakan dalam posisi tutur sabda, yakni saat duduk saja. h Gerakan Tolak Bala, dilakukan dalam posisi berdiri kiri dan kanan. i Elang Terbang, yang terdiri dari Elang Terbang dalam posisi berdiri Elang Terbang dalam posisi duduk j Gerak Jalan Keset, hanya menampilkan satu gerakan pada posisi berdiri. k Gerak Jalan Jijit, juga hanya menunjukkan satu gerakan. l Gerak Duduk Momjong m Gerak Duduk Tafakur n Gerak Kaki Tunjang o Gerak Kaki Sambar p Gerak Memohon q Gerak Nyumping r Gerak Tumpang Tali Baca juga Tari Saman Struktur Penyajian Gerakan Susunan dari Tari Tanggai ini lazimnya yaitu pengembangan dari rangakaian atau motif dari gerakan tersebut, menjadi satu kesatuan yang utuh dalam bentuk sebuah struktur tarian yang solid. Struktur gerakannya ini sendiri terbagi menjadi tiga, antara lain sebagai berikut ini A. Gerakan Awal Penari masuk dengan gerakan dalam posisi sembah, Gerakan borobudur dalam posisi hormat, Gerakan sembah saat berdiri. Gerak Sembah Atas penari tari tanggai Melakukan jalan keset, Kecubung berdiri pada bawah kanan, Kecubung pada bawah kiri, Kecubung berdiri pada atas kanan, Kecubung pada atas kiri, Diakhiri dengan ukur benang. B. Gerak Pokok Gerak Tepuk Tanah dalam gerak pokok tari tanggai Dimulai dari tutur sabda, Sembah posisi duduk, Gerak Sembah tari tanggai dalam posisi sujud Tabur bunga saat duduk kanan dan kiri. Memohon pada duduk kanan, Kecubung saat posisi duduk kanan dan kiri, Stupa pada kanan dan kiri, Melakukan tutur sabda, Gerakan borobudur lagi, Ditutup dengan ulur benang. C. Gerak Akhir Gerak Tangan Tumpuk dalam gerak akhir tari tanggai Berawal dari tolak bala dalam posisi berdiri pada kanan dan kiri, Dilanjutkan dengan Nyimpang atau nyumping posisi berdiri kanan dan kiri, Kemudian gerakan mendengar berdiri kanan dan kiri, Selanjutnya penari melakukan tumpang tali, Berikutnya alur atau ulur benang dalam posisi berdiri kanan dan kiri, kemudian posisi sembah saat berdiri, Gerakan borobudur lagi saat berdiri, Diahiri dengan borobudur dalam posisi hormat atau terhormat. Para penari Tanggai ini akan dapat terlihat lebih anggun, pada saat gerakan-gerakan yang sedemikian gemulai di atas dipadukan dengan busana daerah yang khas. Ketulusan dari tuan rumah yang memberikan suatu penghormatan kepada para tamu ini juga dapat ditunjukkan melalui kelenturan atau keluwesan gerakn dan lentiknya jari pada setiap penari tersebut. Baca juga Tari Lampung Pola Lantai Tari Tanggai ini telah menerapkan pola lantai yang berupa huruf V, Horizontal dan juga melingkar. Untuk pola lantai huruf V, kaitannya yaitu dengan posisi melengkung atau lebih tepatnya meruncing, karena merujuk pada huruf V yang dibentuk oleh 5 orang penari tersebut. Iringan Lagu Dan Musik Komponis penyaji musik iringan untuk tarian ini yaitu dengan cara mengerjakan iringan musik yang menggabungkan sejumlah isntrumen. Ada dua elemen dalam jenis musik pengiringnya, yakni bunyi alat musik yang dimainkan berkelompok sampai seolah membentuk orchestra dan juga syair lagu daerah. 1. Lirik atau Syair Lagu Dendangan syair yang berasal dari sebuah lagu daerah bernuansa melayu ini dapat dibawakan oleh seorang penyanyi atau sinden yang mengiringi Tarian Tanggai ini. Syair ini adalah lagu yang berjudul “enam bersaudara”. Demikian memang tidak ada yang mengetahui siapa pengarangnya secara pasti, akan tetapi sampai sekarang ini sudah begitu populer di kalangan penduduk Sumatera Selatan, terutama di daerah Palembang. Lagu ini merupakan perlambang untuk masyarakat Palembang yang hidupnya harmonis. Kombinasi yang serasi ini antara “enam bersaudara” dan juga gerakan yang gemulai oleh para penari menjadi gambaran hangatnya kehidupan penduduk Palembang. Untuk itu, berikut ini merupakan lirik dari lagu enam bersaudara tersebut, antara lain sebagai berikut Lemah lembut … lemah lembut, Tangan gemulai … gemulai, Jari-jari yang menari halus semampai Lemah lembut … lemah lembut, Tangan gemulai … gemulai, Jari-jari yang menari halus semampai Anak dara yang manis, Bidadari rupawan sedang asyik manari tari tanggai Anak dara yang manis, Bidadari rupawan sedang asyik manari tari tanggai Lirik versi lainnya Kami lah ini Sembilan Putri dari Kota Palembang Mewakili daerah Batanghari Sembilan Sekapur sirih kami sembahkan Sebagai penghantar kata Adat-peradat leluhur kita Sriwijaya Lengkap dengan peredongan Lengkap dengan tepak Dengan pakaian adatnya Kebesaran Syailendra… Lengkap dengan peredongan Lengkap dengan tepak Dengan pakaian adatnya Kebesaran Syailendra… Kami lah ini Sembilan Putri dari Kota Palembang Mewakili daerah Batanghari Sembilan Sekapur sirih kami sembahkan Sebagai penghantar kata Adat-peradat leluhur kita Sriwijaya Lengkap dengan peredongan Lengkap dengan tepak Dengan pakaian adatnya Kebesaran Syailendra Lengkap dengan peredongan Lengkap dengan tepak Dengan pakaian adatnya Kebesaran Syailendra… 2. Alat Musik Lagu yang sudah menjadi pengiring dari Tari Tanggai ini diiringi oleh alat musik tradisional Palembang misalnya biola, gendang, akordion dan gong, serta alat musik terbangan atau sejenis rebana. Bunyi atau suara yang telah dihasilkan melalui alat musik ini difungsukan untuk dapat mengatur irama sekaligus juga menjadi identitas dalam kebudayaan Melayu. Dengan demikian, tidak jarnag pula instrument musik yang lebih modern misalnya orgen tunggal atau band yang sudah dimanfaatkan dalam pementasan tarian ini pada masa sekarang. Karena jika kita kembali lagi, akan tetap tergantung pada yang mempunyai hajat. Baca juga Tarian Kalimantan Makna Tarian Ada beberapa makna atau arti tersembunyi yang terkain dengan ungkapan selamat datang dari orang yang mempunyai hajat dan mengadakan upacara kepada para tamu yang diwakilkan dalam kandungan setiap gerakan tarian ini. Karena tamu yang diibaratkan raja ini memang harus selalu diperlakukan sebaik mungkin, bagi masyarakat Palembang. Keramah dan juga rasa hormatnya tergambarkan melalui pemberian sekapur sirih kepada para tamu-tamu kehormatan yang terpilih, dalam salah satu bagian tarin oleh salah satu penari tanggai tersebut. Pemberian ini dapat menyimbolkan, bahwa tamu tersebut sudah diterima dengan baik oleh masyarakat Palembang yang begitu terbuka. Fungsi Tari Tanggai Secara garis besar, pementasan dari tari Tanggai ini berfungsi untuk menyambut para tamu yang sudah memenuhi undangan atau dapat juga dipertontonkan dalam upacara pernikahan adat Palembang. Sekarang ini seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini dapat dipertontonkan juga dalam beragam-macam acara resmi organisasi, festival budaya, acara kedinasan yang mendatangkan pejabat Negara, dan juga pergelaran seni di berbagai sekolah. Jasa pergelaran yang lengkap dengan sebuah kemewahan pakaian adat Sumatera Selatan juga sudah banyak disediakan oleh sanggar-sanggar seni yang berada di Palembang. Berikut ini adalah penjelasan beragam fungsi lain pementasan Tari Tanggai, hasil dari perkembangannya pada masa kini, antara lain sebagai berikut ini 1. Sebagai Lambang atau Simbol Dalam Penyambutan Tamu Kehormatan Tari Tanggai yang sudah difungsikan sebagai Lambang atau Simbol dari Penyambutan Tamu Kehormatan. Tari Tanggai Palembang ini selalu ditampilkan dalam perayaan hari-hari besar maupun beragam acara lainnya. Tarian ini akan ditampilkan sebelum acara resmi tersebut dimulai, tepatnya yaitu usai tamu kehormatan yang telah hadir dalam suatu acara sudah duduk pada tempat yang sudah disediakan. Akan selalu ada seorang penari utama dalam tarian Tanggai untuk keperluan fungsi lain. Sembari membawa tepat, salah satu seorang penari didampingi oleh dua penari dengan pridon atau tempat mengeluarkan sirih akan menyerahkan tepak yang berisi dua macam sebagai tanda menghormati para tamunya. Pertama yaitu Sirih Jadi atau sirih yang sudah diramu. Isinya akan meliputu kapur, pinang dan juga ramuan gambir berbungkus dauh sirih dan juga tembakau. Kedua yaitu Sirih Tak Jadi atau Sirih Mentah, yaitu bahan-bahannya sama, hanya saja akan diramu oleh tamu itu sendiri. Pemberian dari kapur sirih ini melalui beberapa tarian semacam ini memang sudah biasa, karena meliputi tanda hormat untuk tamu yang datang, untuk masyarakat Palembang pada masa lampau. 2. Sebagai Sarana Upacara Dalam Adat Perkawinan Fungsi Tari Tanggai dalam acara pesta perkawinan ini kurang lebih memang sama, karena memang pada dasarnya adalah tarian penyambutan tamu sebelum suatu acara terutama acara resmi dimulai Tuan rumah dan juga keluarga yang memliliki hajat atau pesta, menyuguhkan Tarian Tanggai ini untuk memberikan rasa hormat dan juga ungkapan terima kasih atau kehadiran tersebut. Pembedanya yaitu pada susunan penari. Di dalam upacara adat pesta perkawinan, para penari akan diikuti oleh pengantin dan juga keluarga mempelai untuk memasuki gedung resepsi pernikahan. Penari yang berada di barisan paling depan ini, diikuti sepasang pendamping penari yang sejajar dengannya, lalu disusul oleh dua pendamping pengantin biasanya anak-anak usia 7-11 tahun baru diikuti oleh orang tua pengantin besera sanak family. Penari Tanggai ini terus berada di depan sambil mengantarkan pengantin sampai ke pelaminan. Setelah sepasang pengantin duduk di pelaminan, para penari baru memulai tariannya sebagai rasa hormat terhadapat kehadiran para tamu. Sebuah acara pesta perkawinan lazimnya menampilkan Tari Tanggai ini sekitar pukul WIB, tergantung juga dengan keinginan keluarga yang mempunyai hajat atau pesta. 3. Sebagai Hiburan Fungsi Tari Tanggai yang sebagai media hiburan selalu dipentaskan pada setiap penyelenggaraan acara adat, baik itu secara resmi maupun tidak, tak kalah jauh berbeda dengan fungsinya sebagai tarian pertunjukkan. Di samping dapat memberikan kesenangan kepada tamu yang telah hadir penonton, tarian ini juga telah menawarkan kenikmatan tersendiri untuk para penari. Tari Tanggai dapat menjadi penghibur bagi diri seorang penari itu sendiri, karena kegiatan yang dilaksanakan memang mampu untuk memberi perasaan senang dan juga kepuasan. Tarian ini bahkan sudah menjadi media hiburan untuk rakyat, alih-alih sebatas dibawakan dalam sejumlah acara formal. Rakyat tentu dapat mengetahui kemudian, bagaimana keindahan setiap gerakan yang ditarikan dengan kepiawaian sang penari dalam membawakan tarian tersebut. 4. Sebagai Legitimasi Tari Tanggai sebagai fungsi legitimasi ada di dalam upacara perkawinan masyarakat kota Palembang. Dengan kata lain, syarat dari kelengkapan resepsi perkawinan akan dianggap kurang terpenugi, apabila tidak mementaskan Tari Tanggai ini. Nantinya, pengantin ini akan memasuki gedung atau tempat resepsi manapun, diiringi oleh para penari yang berjalan sedemikian pelan dalam resepsi tersebut. Dan pada waktu pengantin ini memasuki gedung, para tamu undangan akan berdiri untuk memberi hormat. 5. Sebagai Media Pendidikan Selain dengan adanya unsur hiburan, Tari Tanggai ini tentunya menawarkan juga unsur pendidikan. Setiap orang akan dapat mengetahui betapa indahnya kebudayaan yang berada di Palembang dan juga mempelajari seluk-beluk dari tarian ini melalui apa yang mereka lihat pada tiap-tiap gerakannya. Para penari pun dapat mengembangkan kepekaan perasaanya terhadap nilai-nilai estetika melalui tarian ini, memperkaya jiwa, dan juga jelas secara langsung mengenal warisan budaya di tanah kelahiran sendiri. Diharapkan juga, kehidupan harian mereka adalah cerminan dari keluwesan dan kelembutan Tari Tanggai yang mereka bawakan. Artinya, dampak positifnya akan dapat terlihat dalam tindak-tanduk mereka. Keterampilan yang telah ditampilkan melalui tarian semacam ini akan dapat mempertebal juga kepercayaan terhadapt diri sendiri. Baca juga Tarian Jawa Tengah Penutup Demikianlah sedikit penjelasan informasi tentang Tari Tradisional Tanggai sebagai salah satu tarian penyambutan di Bumi Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, dan juga betapa masyarakatnya begitu memuliakan para tamu. Tarian ini rutin dipentaskan setiap ada penyelenggaraan acara adat, baik itu secara resmi maupun tidak. Tari Tanggai
Pembahasandan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Pemanis gerak adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.. Menurut saya jawaban B. Pelengkap gerak adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.
- Tari tradisional merupakan sebuah tarian yang diwariskan secara turun tradisional biasanya sangat rumit, mengandung nilai filosofis, simbolis dan religius yang sangat dalam dan tidak banyak orang yang memahaminya. Semua aturan ragam gerak tari tradisional, formasi, busana dan tata riasnya memiliki pakem atau aturan tertentu dan tidak banyak Tari Tradisional Mengutip modul Uniknya Tarian Daerahku 2018, secara garis besar tari tradisional memiliki tiga fungsi utama, yaitu tari sebagai upacara, sebagai hiburan dan sebagai sarana Sarana upacaraTari jenis ini digunakan sebagai sarana upacara, misalnya upacara keagamaan, upaca pelantikan raja, pernikahan, panen dan banyak lagi. Tari sebagai sarana upacara ritual harus diselenggarakan pada saat tertentu disertai berbagai sesaji,serta diiringi tarian dan bunyi-bunyian. Fungsinya untuk menambah kesakralan dan daya Sarana hiburan/pergaulanTari jenis ini digunakan untuk menghibur penonton. Bahkan terkadang penari mengajak para penonton untuk ikut Sarana pertunjukanTari jenis ini dipentaskan atau dipertunjukan dengan persiapan yang matang dari segi artistik, koreografi, interpretasi, konsepsional, dan tema menarik. Tari pertunjukan juga digunakan untuk meningkatkan industri pariwisata suatu daerah, di antaranya sendratari Ramayana, tari Kecak dan sebagainya. Daftar Tari Daerah yang Beralih Fungsi Berikut ini adalah daftar tari-tarian tradisional yang beralih fungsi untuk acara penyambutan tamu dan hiburan1. Tari Tortor Sumatera UtaraSejarah tari tortor diperkirakan telah ada sejak zaman batak purba. Di masa itu, tarian ini digunakan sebagai tari persembahan bagi roh leluhur. Penggunaan tari tortor sebagai sarana ritual keagamaan telah beralih fungsi. Tari tortor saat ini lebih cenderung berfungsi sebagai sarana hiburan sekaligus media komunikasi antar sesama warga. Saat ini, fungsi tari tortor dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Tortor Pangurason pembersihan adalah tari tortor yang dilaksanakan sebelum pesta besar sebagai sarana pembersihan dan permohonan agar pesta dapat berjalan tanpa aral dan rintangan. Tortor Sipitu Cawan Tujuh Cawan adalah tari tortor yang dipentaskan dalam acara penobatan raja Batak. Jenis tari tortor ini merupakan sendratari yang mengisahkan turunnya 7 putri kayangan ke Gunung Pusuk Buhit untuk mandi. Tortor Tunggal Panaluan adalah tari tortor yang dipentaskan para dukun dalam upacara ritual yang digelar setelah sebuah desa terkena musibah. Jenis tortor ini merupakan sarana permohonan petunjuk atas musibah yang telah dihadapi. 2. Tari Legong Binoh Banjar Binoh KajaSekiranya sudah 100 tahun lebih tari legong di Banjar Binoh Kaja berkembang. Pada dasarnya, tari legong terdiri dari tiga tahapan/bagian yang meliputi, Pangawit pembukaan biasanya terdiri dari melodi pembuka dimainkan penabuh yang kemudian dilanjutkan dengan pepeson, di mana penari mulai keluar ke tengah kalangan. Setelahnya bagian pengipuk adegan cumbu rayu dan atau pesiat pertempuran. Sesuai kebutuhan lakon, ada dua jenis legong yang mengawali Pesiat dengan angkat-angkatan persiapan perjalanan menuju medan perang, atau menyela pesiat dengan tetangisan, adegan isak tangis. Adegan terakhir adalah pakaad, ini bagian tersingkat dalam struktur tari Legong. Pada bagian ini para penari melakukan tarian penutup dengan suasana yang netral. Istilah Legong sebagai tarian persembahan bisa dibaca dalam lontar catur muni-muni. Dalam lontar ini disebutkan empat jenis gamelan, yaitu Gamelan Semara Aturu, lazim disebut Gamelan Semara Pagulingan. Menurut teks, gamelan ini diturunkan dari alam Batara Indra dengan gending Pegambuhan untuk mengiringi tarian barong singa. Gamelan Semara Patangian, atau disebut juga Semara Awungu, diturunkan dari alam Batara Yama Yama Loka dengan gending pasesendon digunakan untuk mengiringi legong Keraton. Gamelan Semara Palinggihan, atau Semara Alungguh diturunkan dari alam Batara Kuwera Kuwera Loka dengan gending Pakakintungan, dipakai mengiringi Barong Ket. Keempat jenis gamelan yang diturunkan para dewa ini, wajib mengiringi berbagai jenis upacara, meliputi upacara dewa yadnya, upacara persembahan kepada dewa-dewa dan Tuhan Pencipta Alam Semesta. Upacara manusa yadnya, upacara untuk keselamatan kodrati manusia serta upacara-upacara besar lainnya di Bali. Hal tersebut dapat diketahui bahwa tari legong binoh sangat disakralkan dengan selalu diupacarai setiap 6 bulan sekali bertepatan dengan hari saniscara sabtu Wuku Wayang Tumpek Wayang. Selain itu tari legong binoh sering dipentaskan pada pura-pura di lingkungan Desa Binoh setiap dilaksanakannya upacara Tari Baksa Kembang BanjarTari baksa kembang adalah seni tari klasik yang hidup dan berkembang di lingkungan Keraton Banjar. Tari baksa kembang hanya digelar di lingkungan istana Kesultanan Banjar yang biasanya ditarikan oleh putri-putri keraton untuk menghibur keluarga dan tamu undangan kerajaan, seperti raja dan pangeran. Namun dalam perkembangannya, lambat laun tarian ini menyebar ke masyarakat Banjar. Para gadis remaja Banjar, yang dalam istilah lokal disebut galuh-galuh, kini telah memiliki keterampilan untuk menarikannya. Tari ini merupakan tari tunggal dan dapat dimainkan oleh beberapa penari wanita. Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi sebagai tari penyambutan tamu. Tari baksa kembang termasuk jenis tari klasik, yang hidup dan berkembang di keraton Banjar, yang ditarikan oleh putri-putri juga Materi Seni Teater Tradisional Ciri-Ciri & Contohnya di Indonesia Teknik Dasar dalam Akting Seni Teater Olah Rasa, Tubuh dan Suara Mengenal Tokoh-Tokoh Seni Tari Tradisional di Indonesia - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Yantina Debora
leveltari. properti tari. Jawabannya adalah d. properti tari. Alat atau benda yang digunakan sebagai pelengkap pementasan tari guna menambah makna dan nilai keindahan gerakan tari yang akan dipentaskan disebut properti tari. Penjelasan dan Pembahasan. Jawaban a. alat dan bahan menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang
Web server is down Error code 521 2023-06-16 170407 UTC Host Error What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d84a1509fc01b0b • Your IP • Performance & security by Cloudflare
TariMapeliang adalah tari yang berfungsi sebagai pelengkap upacara.. - 45598918 AjengNA6101 AjengNA6101 6 menit yang lalu Seni Sekolah Menengah Atas Tari Mapeliang adalah tari yang berfungsi sebagai pelengkap upacara.. AjengNA6101 menunggu jawabanmu. Bantu jawab dan dapatkan poin.
Setiap karya seni tari yang diciptakan mempunyai fungsi yang berbeda. Oleh karena itu, jenis karya tari juga dapat dikelompokkan menurut karya tari dalam konteks budaya masyarakat tidak lepas dari fungsi tari itu sendiri dalam masyarakat. Jika fungsi tari dalam masyarakat tertentu sebagai tari upacara, secara tidak langsung tari di situ berperan sebagai sarana upacara. Tari upacara merupakan karya tari yang berfungsi sebagai sarana upacara. Tari hiburan merupakan karya tari yang berfungsi sebagai sarana hiburan. Adapun Tari pertunjukan merupakan karya tari yang berfungsi sebagai sarana pertunjukan. Fungsi Tari Sebagai Upacara, Hiburan, Pertunjukan Berdasarkan fungsinya, karya tari dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tari upacara, tari hiburan social dance, dan tari pertunjukan. 1. Fungsi Tari sebagai Sarana Upacara Agama dan Upacara Adat Tari-tarian upacara berfungsi sebagai sarana upacara agama atau upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat. Tari-tarian tersebut sangat berperan dalam rangkaian upacara yang diadakan. Salah satu contohnya adalah tari Pendet yang berasal dari Bali. Baca Juga √ Lengkap Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat Beserta Gambarnya Tari Pendet sering ditarikan oleh gadis-gadis Bali di pura pada saat upacara keagamaan. Para penari membawa bokor berisi bunga sebagai simbol sesaji yang dipersembahkan untuk para dewa. Contoh lainnya adalah tari Gantar yang berasal dari Kalimantan. Tari Gantar disajikan pada saat upacara adat selamatan yang ditujukan kepada Dewi Sri. Dalam upacara ini, masyarakat berdoa agar hasil panen melimpah. 2. Fungsi Tari sebagai Sarana Hiburan atau Pergaulan Tari-tarian yang berperan sebagai sarana hiburan disebut tari hiburan. Tari hiburan disebut juga social dance. Tari ini disajikan dengan tujuan untuk menghibur para penonton. Tema tari biasanya berupa ungkapan rasa gembira. Penonton pun kadang-kadang ikut menari. Contoh tari hiburan, yaitu tari Tayub dari Jawa Tengah. Tari Tayub ditarikan oleh para penari wanita yang dinamakan ledek dan para penari laki-laki yang dinamakan pengibing. Tari Tayub merupakan tari hiburan yang biasanya dipertunjukkan pada acara sehabis panen. Tari ini termasuk tari hiburan karena di dalamnya terjadi perbauran antara penari wanita dan penari laki-laki. Penontonnya pun diajak menari oleh para penarinya. Contoh lain taritarian yang berfungsi sebagai sarana hiburan, yaitu tari Giring-Giring dari Kalimantan, tari Serampang Duabelas dari Sumatera, dan tari Maengket dari Sulawesi. seni tari Ari Subekti3. Fungsi Tarian sebagai Media Pertunjukan Tari yang berfungsi sebagai media pertunjukan disebut tari pertunjukan. Tari pertunjukan membuat manusia dapat menikmati keindahan-keindahan yang diungkapkan melalui gerak tubuh. Hal itu karena tari pertunjukan benar-benar dipersiapkan sebelum dipertunjukkan di depan orang lain. Gerak tari benar-benar diolah secara matang. Kesesuaian unsur-unsur pendukung tari dengan tema tarinya juga sangat diperhatikan. contoh tari pertunjukan adalah sendratari Ramayana di Yogyakarta. Sendratari Ramayana dipertunjukkan untuk menarik wisatawan agar datang ke Yogyakarta. Pertunjukan sendratari Ramayana dapat dijumpai di panggung tertutup ataupun terbuka, misalnya, di candi Prambanan. Selain itu, dapat dijumpai di hotel-hotel atau rumah makan yang ada di daerah Yogyakarta.
Iringandalam peragaan tari berfungsi sebagai? Pemanis gerak Pelengkap gerak Pengikat dan pemertegas gerak Pendukung gerak Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah: C. Pengikat dan pemertegas gerak. Dilansir dari Ensiklopedia, iringan dalam peragaan tari berfungsi sebagai Pengikat dan pemertegas gerak. Pembahasan dan Penjelasan A. Pemanis gerak adalah jawaban yang kurang tepat, karena
2 Tari Seblang di Banyuwangi Jawa Timur digunakan sebagai upacara ritual kesuburan. 3. Tari Mapeliang dari Sulawesi sebagai tari upacara kematian. b. Tari sebagai hiburan. Seni tari sebagai sarana hiburan digunakan dalam rangka memeriahkan suasana pesta pernikahan, khitan, syukuran ataupun peringatan hari-hari besar lain. Dibawah ini contoh
Taripakarena pada awalanya adalah tarian yang berfungsi untuk. a. pemujaan pada dewa b. bagian dari upacara sebelum perang c. tarian kerajaan d. tarian adat e. tarian nusantara. Pilih jawaban kamu: Latihan Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA
- Скетոб ጠεлуժеφօμ
- Евօлоደ цечፎ хօлոзеφ иጱо
- ኔ огፆν пሁ
- ጧፈ ሊщεջοрቱ зв
- Вроդипեвс икኢкаժидрե
- Վι чиλ φамиξաдо
4Gwoueh. 0ig35y3w82.pages.dev/6690ig35y3w82.pages.dev/2530ig35y3w82.pages.dev/9420ig35y3w82.pages.dev/7850ig35y3w82.pages.dev/2790ig35y3w82.pages.dev/7420ig35y3w82.pages.dev/3200ig35y3w82.pages.dev/6450ig35y3w82.pages.dev/9010ig35y3w82.pages.dev/3330ig35y3w82.pages.dev/1040ig35y3w82.pages.dev/9170ig35y3w82.pages.dev/1910ig35y3w82.pages.dev/540ig35y3w82.pages.dev/115
tari mapeliang adalah tari yang berfungsi sebagai pelengkap upacara